Jakarta,EnergiToday-- Hingga saat ini bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi andalan untuk bahan bakar pembangkit listrik, hal itu dikarenakan ongkos produksi di sektor industri yang disumbang dari biaya ketenagalistrikan masih cukup besar. Namun diyakini, dengan menggunakan batu bara akan menjadi solusi untuk menekan ongkos produksi tersebut.
Menurut Direktur Utama PT Soma Daya Utama, Franky Yason, pihaknya dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) akan mempergunakan batu bara untuk menghidupkan generator pembangkit tersebut.
Franky menjelaskan, nilai investasi dalam mengembangkan dan membangun PLTU berbahan bakar batubara mencapai angka US$ 100 juta. Nantinya PLTU ini akan dibangun di Pulau Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
PLTU ini ditargetkan mulai beroperasi 2018. “Dengan memanfaatkan batu bara di wilayah Sumatera. Ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan ramah lingkungan harus dilakukan pada proyek PLTU. Dampaknya, biaya produksi di sektor industri menjadi lebih murah,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Sebagai informasi, Kepulauan Riau menjadi area yang berpotensi dalam pengembangan bisnis. Sebagian besar industri yang beroperasi di Karimun masih mengandalkan pemakaian Diesel Generator sendiri untuk pembangkit listrik. Namun, tidak heran biaya sangat tinggi terutama untuk konsumsi bahan bakar minyak (HSD Fuel).